Home » » Tokoh Scalper Dunia

Tokoh Scalper Dunia



Tokoh Scalper Dunia

Setelah sebelumnya saya membahas terkait teknik scalping dalam trading dimana hal itu tentunya akan menambah pengetahuan kita bersama tapi dibalik teori pasti ada tokoh agar lebih meyakinkan kepada kita akan kemujarapan teknik scalping tersebut, ia kan? dan pada kesempatan kali ini penulis akan membahas tokoh yang tenar dan sukses melalui teknik scalping atau biasa kita sebut seorang scalper siapa mereka?
1. Richard J. Dennis
Richard J. Dennis adalah seorang spekulan komoditas yang dulu dikenal sebagai "Pangeran dari Pit," lahir di Chicago, pada bulan Januari, 1949. Pada awal 1970-an, ia meminjam $ 1.600 dan berhasil "mengubahnya" menjadi $ 200 juta dalam kurun waktu 10 tahun. Tapi dalam karirnya, ia pernah mengalami kerugian pada tahun 1987 dimana pasar saham mengalami kehancuran kala itu. Ia sempat trauma kala itu dan ia pensiun dari trading selama beberapa tahun.

Richard Dennis menjadi unggulan kedua di lantai perdagangan Chicago Mercantile Exchange pada usia 17. Beberapa tahun kemudian, ia mulai trading untuk dirinya sendiri di Mid-America Commodities Exchange.Untuk menghindari aturan syarat usia 21 tahun, ia meminjam data ayahnya agar ia bisa bertrading.Dennis meraih gelar sarjana dalam filsafat dari DePaul University, kemudian menerima beasiswa untuk studi pascasarjana di filsafat di Tulane University, tapi kemudian berubah pikiran, dan kembali ke dunia trading.Dia meminjam $ 1,600 dari keluarganya, dan mengalami kerugian $1200. Pada tahun 1970, ia mendapatkan keuntungan sebesar $3000. Dan pada tahun 1973 modalnya menjadi $100.000. Dia membuat keuntungan dalam perdagangan $ 500.000 pada 1974, dan pada akhir tahun ia menjadi seorang jutawan, diusia 26 tahun.
Dennis mengalami keuntungan karena ia mengikuti trend INFLASI pada tahun 1970-an, dimana pada masa itu adalah era kegagalan panen berulang-ulang dan "perampokan Rusia" ditahun 1972,ketika agen-agen Uni Soviet diam-diam membeli 30% dari persediaan gandum Amerika
Berbeda dengan sebagian besar trader, yang menyukai scalping dalam trading sehari-harinya, Dennis adalah seorang tipe trading jangka pendek ke jangka menengah. Dennis sering membuat posisinya dalam bentuk piramida. Pada akhir 1970-an, ia membeli membership(keanggotaan) penuh di Chicago Board lebih mahal dan membuka kantor pialang sendiri.
Dennis percaya bahwa perdagangan yang sukses bisa diajarkan. Untuk menyelesaikan perdebatan dengan William Eckhardt, seorang teman dan sesama trader, Dennis merekrut 21 laki-laki dan 2 perempuan dalam dua kelompok,pada Desember 1983, dan yang lainnya dari Desember 1984. Dennis terlatih ini, yang dikenal sebagai Penyu (the turtle's), membuat pola trading trend sederhana, trading berbagai komoditi mata uang, dan pasar obligasi, membeli ketika harga naik menurut ketetapan mereka, dan menjual saat harga yang ditetapkan.Mereka diajarkan untuk memotong ukuran posisi selama masa kerugian menurut skema piramida agresif-sampai sepertiga atau setengah dari total eksposur, walaupun hanya 24% dari jumlah modal mereka masih terfloting pada satu waktu. Jenis sistem perdagangan akan menimbulkan kerugian dalam periode ketika pasar sedang bergejolaksering selama berbulan-bulan pada satu waktu, dan naik saat pasar bergerak positif. Lalu, ia memberi mereka masing-masing satu juta dolar uangnya sendiri untuk dikelola. Ketika eksperimennya berakhir lima tahun kemudian, tim Turtles dilaporkan telah mendapatkan keuntungan totalnya mencapai $ 175 juta.Sistem yang tepat diajarkan kepada Turtles oleh Dennis telah diumumkan dalam dua buku dan dapat diuji secara tepat benar dalam beberapa tahun terakhir. 
Dennis mengelola dana nasabah pada 1988 dan mengalami kerugian. Dalam black monday (Senin kelabu) pada 1987 dia rugi $10 juta, lalu pada periode 1987-88 ia rugi $50 juta. Pada periode 1990 an ia rugi $2,5 juta dan juga mengalami kerugian pada musim panas 2000.
Dennis telah menerbitkan artikel trading di The New York Times, The Wall Street Journal, dan Chicago Tribune. Dia adalah presiden Dennis Trading Group Inc dan wakil ketua C & D Komoditas, seorang mantan ketua dewan penasehat dari Kebijakan Obat Alliance, anggota Dewan Direksi dari Cato Institute, dan Dewan Trustees of the Reason Foundation.
Dennis sendiri telah membuat ratusan juta dolar selama bertahun-tahun. Tetapi sementara murid-muridnya telah memiliki karir yang sukses dalam pengelolaan uang, dan tidak cocok dalam mentradingkan dana nasabah. Jika Dennis hanya trading untuk dirinya sendiri, maka ia akan baik-baik saja (dan jauh lebih kaya).  
2. Paul Rotter
Paul rotter adalah seorang trader profesional saat ini yang sukses dalam dunia trading. Sukses trading Paul Rotter dimulai ketika ia bersama Kinski (salah satu teman dekatnya) membuka Greenhouse, suatu firma finansial. Dari modal awal sebesar $526,000, dalam tiga bulan kemudian Greenhouse telah membukukan profit $6,5 juta.. Pada tahun 2003, suatu broker di London mencatat bahwa salah satu customer nya telah membukukan volume trading yang paling tinggi selama 8 tahun berturut-turut. Adalah Paul Rotter seorang trader sukses dengan jumlah lot trading rata-rata sebesar 3 juta setiap bulan dan berhasil membukukan 65 – 78 juta dollar setiap tahunnya.
Bagaimana sih ia bisa sukses seperti itu? Ternyata dia selalu menerapkan pemikiran dasar seperti yang dilakukan oleh trader lain. Bedanya ada dalam mindset fikiran. Kita trading sebetulnya bisa sukses kalau ada orang yang mengajarkan kita menjadi sukses. Setuju? Paull Rotter bisa menghasilkan begitu banyak keuntungan karena ia memiliki partner atau guru, atau tokoh inspiratifnya yang secara tidak langsung memberikan contoh trading.
Waktu Paull Rotter bekerja di salah satu Bank Japan, ia bertemu dengan salah seorang chief trader di bank tersebut yang selalu membuat keuntungan konsisten. Karena trader tersebut bisa membukukan profitnya setiap bulan dan setiap tahunnya, akhirnya Paull Rotter belajar dengannya. Nah, berarti Paull bukan belajar sendiri, ia tetap belajar dari gurunya di Bank Japan tersebut.
Ia juga mengutarakan selalu melihat fundamental, rilis news, rumor yang beredar sebelum “market open”. Jadi market open sekitar pukul 04.00 WIB hari Senin. Berarti ada 2 hari waktu libur, dan ia menggunakannya untuk mengamati, mempelajari jadwal-jadwal penting mengenai news yang beredar. Setelah ia tahu ada hal penting tersebut, mulailah mengumpulkan informasi level-level penting di market. Biasanya akan membentuk trend panjang setelah melewati level harga penting. Level ini identik dengan aturan fibonanci, support resisten, ataupun pivot point. Paull tidak mengatakan secara detail mengenai level ini.
Dalam tradingnya, Paull selalu menerapkan MM. Trader profesional memang menerapkan management. Dikatakan setiap hari ia akan selalu menargetkan loss ataupun profitnya. Jika memang loss atau profit sudah sesuai target maka dia tak akan open posisi lagi.
Yang paling menarik adalah Paul tak segan-segan untuk menutup posisi bila memang transaksinya salah. Prinsipnya seorang trader harus memiliki dasar transaksi, bukan opini. Contoh jika harga melawan transaksi, sedangkan market telah memperlihatkan signal lain dan Anda tetap berpegang teguh tidak menutup posisi maka hal ini identik dengan opini. Jadi semakin kuat opini trader, semakin tidak rela melakukan close posisi. “Itu kuncinya”, tegas Paull.
Ketika posisi memang salah, ia selalu mencari penyebabnya. Bukan langsung menutup saat itu, dicarilah kenapa market melawan transaksi. Bila memang ada bukti-bukti yang mendukung kesalahannya maka transaksi tersebut pasti akan ditutup. Disini kita melihat harga yang melawan belum tentu sebuah kesalahan. Paull selalu mencari penyebab dari perlawanan tersebut hingga akhirnya keputusan untuk keluar posisi dilakukan.
Tidak dapat dibantah, Paul Rotter adalah salah satu seorang scalping trader sukses di muka bumi ini. itulah dua tokoh yang sangat tenar dalam dunia trading dengan menggunakan cara scalping, sekian ulasan dari saya semoga benguna bagi kita semua.
Share this article :

0 Komentar: