Bocah Kelas 6 SD Digerogoti Ratusan Belatung Ganas
Bocah Kelas 6 SD Digerogoti Ratusan Belatung Ganas
Ummi Darmiati, bocah kelas enam sekolah
dasar, hanya bisa terbaring lemas di bangsal Rumah Sakit Umum Daerah
Mamuju, Sulawesi Barat. Ratusan ulat-ulat ganas terus menjalar ke
sekujur tubuhnya. Korban bahkan merasakan sakit hingga di dagu, kepala,
lengan dan pahanya. sudah dua tahun Ummi menderita penyakit ini, namun
tidak pernah dibawa ke RS untuk dirawat karena faktor ekonomi keluarga.
Korban baru dilarikan ke RS sejak lima hari lalu, setelah jatuh
pingsan karena kondisi tubuhnya terus melemah.
Sejak terserang penyakit aneh ini,
menurut Suryani, ibunda Ummi, sang anak dikucilkan dari pergaulan
teman-teman sekolahnya. Upaya keluarga mengurangi rasa sakit dengan cara
mencopoti ulat-ulat dari tubuh Ummi pun tak membuat populasi ulat di
tubuh korban berkurang.
Anehnya, walaupun sudah lima hari
dirawat, pihak RS belum memberitahukan keluarga korban jenis penyakit
yang menyerang sang bocah. Salah satu petugas RSUD Mamuju, Tabita,
menjelaskan sejak korban tiba di RS langsung dirujuk dokter ke Makassar
untuk mendapatkan perawatan maksimal, namun karena alasan biaya
keluarga korban menolak.
Lantaran frustrasi, semula korban akan
dikembalikan keluarganya ke kampung halamannya di Kecamatan Tabulahan,
Kabupaten Mamasa, Sulbar. Namun ditahan dokter karena alasan bisa
membahayakan kesehatan korban. Korban kini dirawat dengan fasilitas dan
pengobatan seadanya.
Setelah sepekan lebih terbaring lemah di
bangsal Rumah Sakit Umum Daerah Mamuju, Sulawesi Barat, akibat serangan
belatung-belatung ganas yang bersarang di tubuhnya, Ummi Darmiati
mulai mendapat simpati publik. Tidak hanya pejabat serta politisi, anak
sekolah turut menyatakan simpati dan menawarkan bantuan kemanusian.
Sejumlah warga asing juga menawarkan diri untuk membantu penyembuhan
bocah berusia 12 tahun itu.
Direktur RSUD Mamuju, dokter Titin
Hayanti mengatakan, sejak ditangani dokter dengan fasilitas seadanya,
luka Ummi mulai tampak mengering. Hanya saja, belatung masih ditemukan.
Titin menambahkan, luka korban yang menahun dan tidak mendapatkan
penanganan medis menjadi tempat penyebaran telur lalat hingga menjadi
belatung-belatung ganas.