Home » »

Permainan Bocah di Gaza: Culik Tentara Israel

"Jika besar, saya ingin bertempur bersama Brigade al-Quds."

ddd
Kamis, 20 Juni 2013, 10:54 Denny Armandhanu
Bocah-bocah Palestina dalam pakaian tentara (Ilustrasi)
Bocah-bocah Palestina dalam pakaian tentara (Ilustrasi) (REUTERS/Abed Omar Qusini)
VIVAnews - Anak-anak di negara kita biasanya mengisi waktu liburan dengan bermain permainan-permainan yang menyenangkan. Begitu juga dengan anak-anak di Gaza, Palestina. Namun permainan yang mereka mainkan lebih menantang bahaya.

Pada liburan musim panas di Rafah, sekitar 100 anak usia belasan mengikuti kamp yang diadakan oleh kelompok Islamic Jihad. Diberitakan Al-Arabiya pekan ini, di kamp ini mereka diajak bermain permainan perang dan diperkenalkan dengan senjata api.

Salah satu permainannya adalah "culik tentara Israel". Anak-anak yang mengenakan seragam militer ini diharuskan berjalan mengendap-endap dan menangkap anak lainnya yang berperan sebagai tentara Israel dan menculiknya.

Dalam kamp selama dua minggu itu, anak-anak ini juga diajari bagaimana cara membongkar dan merakit senapan serbu AK-47, merangkak melalui terowongan, dan berlari melompati ban yang terbakar di tengah suara ledakan bom.

"Jika saya besar, saya ingin bertempur bersama Brigade Al-Quds dan menangkap tentara Israel," kata Ezz, 12 tahun, yang merasa sial berperan sebagai tentara Israel.

Bocah lainnya bernama Osama, sambil menenteng senapan, berkata, "Kami dilatih bertempur agar siap melawan musuh zionis (Israel) yang menjajah dan membunuhi kami."

Psikolog di Gaza yang tidak ingin disebutkan namanya mengkritik latihan militer anak ini. Menurut dia, cara ini akan menyeret anak-anak itu dalam bahaya dan melanggar hukum internasional soal perlindungan anak.

"Kami selalu memperingatkan untuk tidak menggunakan anak-anak dalam konflik, baik itu hanya latihan atau sebagai bagian perlawanan melawan pendudukan Israel," ujarnya.

Abu Mohammed, salah satu instruktur dalam kamp itu membantahnya. Dia mengatakan, "anak-anak ini tidak perlu bertempur. Tapi kami melatih mereka agar ketika mereka bisa menghadapi bahaya dan mengatasi rasa takut di tengah bombardir Israel." (adi)
Share this article :