Home » »

Managemen Resiko

Sebagaimana diketahui bahwa Forex adalah sebuah bidang usaha investasi berjangka yang dapat memberikan keuntungan yang sangat besar dalam waktu yang relatif singkat, tetapi sepadan dengan hasil yang didapat, Forex juga memiliki tingkat resiko yang sangat tinggi, dimana para investor dapat kehilangan seluruh modal mereka dalam waktu yang relatif singkat. Namun demikian tingkat resiko kerugian yang akan dialami dapat diatur sejak awal dengan melakukan penerapan managemen resiko yang baik dan penggunaan modal secara bijak.
Managemen resiko merupakan hal yang sangat penting bagi seorang trader agar dapat mempertahankan keberlangsungan aktifitas tradingnya serta dapat mengelola tingkat resiko dan keuntungan yang didapat sesuai dengan modal yang dimilikinya. Berikut ini adalah cara yang umum dalam melakukan managemen resiko :
1. Stop Loss
Merupakan sebuah tindakan yang wajib dilakukan oleh trader sebagai cara untuk membatasi tingkat kerugian yang akan dialami. Pengaturan yang baik pada tindakan ini adalah dengan menggunakan 3%-5% dari modal Anda sebagai batas kerugian yang akan Anda tanggung. Contohnya jika Anda memiliki modal $100, dengan batasan kerugian 3% , maka kerugian yang akan Anda tanggung adalah sebesar 3% x $100 = $3. Jika volume transaksi (Lot) yang Anda gunakan = 0,01 (standar akun), maka stop loss yang harus Anda gunakan sebesar 30 point.
2. Cut Loss
Merupakan sebuah tindakan menutup posisi yang berlawanan dengan pergerakan harga. Tindakan ini dilakukan untuk menghindari kerugian yang akan terjadi. Dalam hal ini diperlukan perhitungan yang matang jika Anda telah menggunakan Stop Loss untuk membatasi kerugian.
3. Switching
Merupakan sebuah tindakan merubah posisi jika Anda melakukan Open Posisi yang salah, atau berlawanan denga arah harga. Tindakan ini dilakukan dengan menutup posisi yang salah arah dan menggantinya dengan yang searah. Dalam hal ini diperlukan ketelitian, sebab pergerakan harga sering mengalami koreksi sebelum melanjutkan trendnya.
4. Hedging
Merupakan tindakan membuka dua posisi yang berlawanan (buy & sell) untuk menghindari kerugian yang lebih besar. Tindakan ini memerlukan analisa yang tepat agar kerugian yang terjadi tidak bertambah besar.
5. Averaging
Merupakan tindakan membuka posisi yang sama pada saat mengalami floating loss. Tindakan ini membutuhkan modal yang besar untuk dapat melakukannya. Contohnya jika Anda melakukan Open Posisi "buy" dengan 1 Lot di harga 1.3350, kemudian harga turun menjadi 1.3300, Anda lakukan Open Posisi "buy" lagi dengan 2 Lot di harga 1.3300, kemudian harga turun lagi menjadi 1.3250, lakukan Open Posisi "buy" lagi dengan 3 Lot di harga 1.3250. Jika harga telah naik lagi, kembali ke 1.3350 atau lebih, tutup semua posisi Anda.
Dari kelima cara yang umum dilakukan dalam managemen resiko tersebut, menggunakan Stop Loss adalah hal yang sangat dianjurkan pada saat Anda melakukan aktifitas trading Anda. Gunakan Stop Loss dan biarkanlah tersentuh jika memang harus terjadi. Dengan begitu Anda akan mengetahui kesalahan analisa yang telah Anda lakukan. Pengalaman akan mengajarkan Anda bagaimana melakukan Trading Forex yang baik.
Share this article :

1 Komentar:

Muntie said...

perhitungan money management yang tepat perlu sekali dilakukan oleh trader , karena hal ini bisa menjaga trading dengan baik dan dana kita tidak ceapat habis, apalagi dalam trading di octafx menggunakan akun ecn yang mempunyai banyak keuntungan sehingga dalam MM lebih mudah dilakukan